KILASBANGGAI.COM, BANGKEP,- Aktivitas belajar mengajar di SD Negeri (SDN) Momotan, Kecamatan Bulagi Selatan, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah (Sulteng) sangat memprihatinkan.
Di sekolah itu, para siswa terpaksa belajar melantai tanpa adanya fasilitas bangku dan meja.
Kepala Desa Momotan Hendri Cipto Mosooli mengatakan, pihaknya baru mendapat informasi terkait kondisi aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut.
Didampingi Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Momotan, Adrince Toima, Hendri menyampaikan, ada 6 kelas yang dihuni 43 siswa.
Dari 6 kelas tersebut, 2 di antaranya tidak dilengkapi bangku dan meja.
“Kelas satu ada 16 siswa, sedangkan kelas dua ada 5 siswa. Siswa dua kelas itu yang belajar melantai,” kata Hendri, Selasa 29 Agustus 2023.
Lebih lanjut jelas Hendri, aktivitas belajar melantai telah terjadi sejak 1 pekan terakhir. Sebelumnya, pihak sekolah meminjam bangku dan meja dari Taman Kanak-kanak (TK) di desa setempat.
“Tapi barusan ada penertiban aset. Jadi TK menarik aset (bangku dan kursi) mereka yang ada di SDN Momotan,” jelasnya.
Menurut Hendri, pihak SDN Momotan sudah pernah mengadukan masalah tersebut ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bangkep.
Namun aduan itu dianggap terlambat oleh Disdikbud dengan alasan anggaran sudah berjalan.
“Sudah tidak ada pos anggarannya,” kata Hendri mengutip penyampaian Disdikbud.
Pemerintah Desa (Pemdes) Momotan juga tak bisa berbuat banyak karena keterbatasan anggaran.
Di tahun 2023 ini, Pemdes mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan sekolah, tapi untuk TK, bukan SDN Momotan.
“Karena kami juga baru menerima informasi ini,” tuturnya.
Terpisah, Camat Bulagi Selatan Yetcon Bilalu juga mengatakan hal serupa. Dia mengaku belum menerima laporan sekaitan dengan kondisi siswa SDN Momotan sebelumnya.
Diinformasikan, mirisnya aktivitas pendidikan siswa SDN Momotan mencuat setelah diposting oleh Kades setempat di media sosial (medsos) Facebook melalui akun Hendri Popy Mosooli.
Dalam postingannya, pemilik akun menceritakan soal kondisi para siswa. Diakhir postingan, dia menyampaikan sengaja mempublikasikan hal itu ke medsos agar mendapat perhatian elit di lingkup pemerintah daerah (Pemda) Bangkep.
Discussion about this post